Lihatlah dan
bukalah mata hatimu
Melihatnya
lemah terluka
Namun
semangatnya tak kan pernah pudar
Hingga Tuhan
kan berikan jalan…
(penggalan lagu
Erry band – Mata Hati)
Apa yang Anda
pikirkan tentang penggalan jalan itu? Untuk siapakah lagu tersebut? Yaaa, lagu
itu
seolah-olah menyadarkan kita, membuat kita malu dan membangkitkan semangat kita bahwa itulah hidup. Antara satu dengan yang lain memang berbeda. Ada orang yang beruntung mendapatkan hidup yang cukup, ada pula orang yang lebih beruntung mendapatkan hidup yang kekurangan. Mengapa saya mengatakan bahwa hidup orang yang kekurangan adalah orang yang lebih beruntung?
seolah-olah menyadarkan kita, membuat kita malu dan membangkitkan semangat kita bahwa itulah hidup. Antara satu dengan yang lain memang berbeda. Ada orang yang beruntung mendapatkan hidup yang cukup, ada pula orang yang lebih beruntung mendapatkan hidup yang kekurangan. Mengapa saya mengatakan bahwa hidup orang yang kekurangan adalah orang yang lebih beruntung?
Cobalah, mari
kita merenung. Apakah Anda pernah memperhatikan bagaimana kehidupan orang-orang
dibawah kita yang secara materi, kita jauh lebih baik daripada mereka? Jika
belum, sempatkan waktu untuk itu karena dari situlah kita dapat belajar dan
menjadi tahu kehidupan yang sebenarnya. Jika sudah, apa yang Anda dapatkan dari
mereka? Terkadang mereka memang seolah-olah menjerit dan menangis bahkan ada
penyesalan mengapa dilahirkan dalam kehidupan yang seperti itu. Jelas, mereka
tak menginginkan hidup yang seperti itu. Tapi, itu lah kenyataannya. Apa yang
bisa mereka lakukan?
Ya, hanya
dengan SATU harapan yaitu harapan untuk hidup yang lebih baik di masa depan
yang suatu hari nanti akan terwujud, mereka gantungkan asa untuk terus
menjalani hidup dengan penuh semangat. Tak peduli bagaimana keadaan mereka,
fisik yang kurang sempurna pun tak lagi menjadi masalah bagi mereka.
Harusnya kita
malu. Malu dengan mereka. Saat kita yang beruntung ini dengan mudahnya
mendapatkan sesuatu tanpa harus bersusah payah, lihatlah mereka yang harus
bekerja sekuat tenaga mereka, sampai harus mengubur dalam-dalam niat untuk
belajar di sekolah karena mereka merasa tidak akan bisa hidup jika hanya dengan
begitu-begitu saja.
Bahkan
terkadang kita mengeluh, putus asa sampai-sampai ingin mengakhiri hidup ini.
Apa yang kalian pikirkan? Hidup tak hanya sampai disitu saja. Apa dengan
kematian, kalian bisa tentram pada akhirnya? TIDAK. Ingatlah masih ada
kehidupan lain yang menunggu kita setelah kematian yang jauh lebih menyeramkan
dari dunia ini jika kita hanya berpikir pendek dengan pikiran ingin mengakhiri
hidup. Hidup kita sudah digariskan oleh Allah, mengapa kita malah menyalahi
aturan yang ada?
Jalani hidup
dengan sebaik-baiknya, semangat yang tak pernah padam dan rasa syukur yang luar
biasa luasnya untuk Allah Yang Maha memberi kehidupan. Allah sangat sayang
kepada kita, bahkan kita tak perlu membayar untuk berliter-liter oksigen yang
kita hirup seumur hidup kita. Kita cukup mempergunakannya dengan hal yang
bermanfaat dan meniatkan segalanya untuk beribadah dan harapan agar dapat hidup
yang lebih baik nantinya. Allah Maha Adil. Percayalah! Kita membutuhkan ujian
dari-Nya untuk membuktikan bahwa kita bisa menjadi manusia yang lebih baik.
Rezeki sudah
diatur oleh Allah. Kita hanya tinggal menjemput rezeki itu. Teruslah berjalan,
yakinlah Allah akan selalu bersama kita dan akan selalu membantu kita. Ingatlah
selalu kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kita berserah diri.
“Ketika rasa
iri, mengeluh dan rasa putus asa mendera jiwa, ingatlah bahwa masih banyak orang-orang
dibawah kita (orang-orang yang lebih beruntung). Belajarlah dari senyuman penuh
syukur dan semangat yang tak pernah hilang dari mereka, meski terkadang hidup
memberikannya banyak duri tajam yang tak jarang membuatnya terluka. Sungguh,
kau akan temukan banyak pelajaran hidup dari mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar